Selasa, 01 Oktober 2013

Renungan Novena St. Fransiskus Asisi dan Pesta St. Pio 23 Sep 2013

Dear Para Sahabat Padre Pio,
berikut adalah kotbah Romo Paulinus Simbolon, OFMCap. di pembukaan Novena Santo Fransiskus Asisi dan Pesta Santo Pio 23 Sep 2013 di Gereja St. Fransiskus Asisi - Tebet.
Selamat membaca...

Ezra 1: 1 – 6 dan Luk 8: 16 - 18
 
1:2 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda.
1:3 Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem.
1:6 Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.
 
8:16 "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
 
8:17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
 
Ibu – bapa, saudari dan saudara terkasih.
1.      Saya pernah mempelajari bahwa berbedalah alasan orang untuk datang ke Novena dan Perayaan Ekaristi pada hari Minggu.
Orang datang ke Novena dengan alasan khusus yang lebih mempribadi sementara alasan pertama pada hari minggu jawaban yang disajikan adalah pelaksanaan kewajiban mingguan untuk merayakan ekaristi yang juga ditandaskan oleh Perintah Gereja.
Kita datang pada malam ini dengan niat khusus dan biasanya Novena juga bercirikan pembelajaran dan pendalaman kehidupan beriman dan karena itu kotbah yang berlangsung selama 45 menit bukan sesuatu yang tak lajim.
Mungkin baik melihat dan mencerimati alasan kita datang ke Novena ini pada malam ini dan untuk ijinkanlah saya merumuskan tiga alasan yang dapat disempurnakan dan dikaji lebih dalam oleh kita masing-masing.
Pertama, kita datang untuk merayakan dan mengeluti iman yang benar sesuai dengan teladan Bapa Fransikus Asisi.Kita ingin mendapat ilham dari praktek hidup dan iman Fransiskus Asisi untuk perjalanan hidup beriman kita.
Kedua, kita ingin belajar dari situasi konkrit kebersamaan kita. Kita perlu saling memudahkan untuk semakin mendalami dan menikmati iman kita pada Novena ini dan karenanya kita mestilah juga menjadi inspirasi bagi satu sama lain.
Ketiga, kita ingin saling menguatkan dalam hidup kita sehari-hari.Untuk kita perlu saling memberi semangat agar novena kita berlangsung lengkap dan tidak bolong-bolong sedapat mungkin.
 
2.      Kita memulai hari pertama Novena Santo Fransiskus Asisi, Pelindung Paroki kita di Asisi ini. Panitia menetapkan bahwa tema Hari Pertama Novena: Santo Fransiskus, Teladan Hidup Beriman Katolik.
Untuk bisa menggabungkan tema dan bacaan-bacaan pada malam ini kita perlu mencermati tiga hal sebelumnya dan untuk itu pertanyaan yang disebut di atas kiranya dapat membantu kita: Mengapa kita datang pada malam ini?
 
2.1.            Pada hari ini kita mendengar dua bacaan yang diantarai oleh masmur tanggapan. Mungkin tidak dimaksudkan berkaitan satu sama lain, tetapi tetap dapat memberikan inspirasi kepada kita. Inspirasi dari kedua bacaan ini adalah:
Pertama, bacaan pertama diambil dari Kitab Ezra.Ezra adalah imam yang dipandang sebagai restorator dalam Bangsa Yahudi.Dia ingin membaharui dan mengadakan restorasi bukan saja atas Bait Allah tetapi juga dalam hal liturgi Yahudi.
Dalam perikope malam ini dapat menjelaskan bahwa ada kalanya politik sangat berkaitan dengan agama; untuk mengamankan tujuan politik agama diperhatikan tidak menjadi soal apakah agama itu merupakan keyakinan penguasa atau tidak, yang penting membantu kepentingan sang penguasa.Koresh bukan orang Israel dan juga tidak percaya kepada Allah orang Yahudi yakni Adonai atau Elohim, tetapi dia menyerukan agar banyak orang mau membantu dengan emas dan perak demi pembangunan Bait Allah.Dia mendorong agar orang-orang Israel membangun Yerusalem dan utamanya Bait Allah di Yerusalam.
Pendekatan seperti mencerminkan bahwa ada maunya.Dengan memberikan keamanan dan keleluasaan apalagi memudahkan urusan agama rakyat pasti mendatangkan keuantungan bagi penguasa.Agama digunakan untuk mengamankan kekuasaan.
Perikope ini memberikan tunjukan kepada kita bahwa kita mesti bertindak ikhlas dan tulus.Kita memuliakan Allah dan bukan karena ada maunya kita.
Hal yang sama itu diungkapkan dalam Masmur Tanggapan malam ini bahwa tindakan kita dan upacara kita tidak lain dan tidak bukan adalah Pujian semata bagi Tuhan Allah. Doa, kebaktian dan permohonan kita kiranya tertuju kepada Kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa dan di dalamnya termasuk jiwa kita sendiri.
Kedua inspirasi dari Injil.Bacaan Injil memberikan kita pembelajaran yang samat penting bahwa kebaikan mestilah menjadi milik umum dan tidak hanya merupakan milik dan kepentingan beberapa orang saja.Kita boleh dipuji dan diacungi jempol, tetapi kita mesti ingat bahwa kebaikan bagaikan cahaya lampu mestilah menjadi milik semua orang.
Cahaya lampu, pelita, lilin atau bola listrik tidak pernah untuk dirinya sendiri melainkan bagi orang; orang dimudahkan mencari arah dan jalan, orang dimudahkan mencari yang hilang dan orang dimudahkan untuk saling mengenal dan melihat dengan lebih terang. Lampu tidak pernah diletakkan di bawah meja lalu ditutupi melainkan ditempatkan di tempat ketinggian agar semakin banyak orang yang terbantu!
Kebaikan dan kebahagiaan kita kiranya tidak menjadi milik kita saja yang kita nikmati secara egois tetapi untuk kalangan yang lebih luas.
 
2.2.            Pada malam ini kita mulai novena Santo Fransiskus Asisi dan dengan yakin Panitia menetapkan tema: Fransiskus teladan hidup beriman.
Kita dapat dan hendak belajar banyak dari Santo Fransiskus dalam hal iman yakni beriman dengan ikhlas dan tulus dan dalam ketaatan kepada Gereja Kudus.
Pertama, Fransiskus ingin tampil sama di dalam dan di luar. Pada saat dia kurang sehat, para saudara menyarankan agar pada bagian dalam jubahnya dijahitkan wool agar badan Fransiskus hangat. Fransiskus hanya mau hal itu dilukan bila di bagian luar jubanya juga dijahitkan tempelan wool yang sama – sama di dalam dan di luar.
Hal kedua yang lebih penting adalah bahwa Fransiskus hanya melakukan kegiatan dan pelayanan apapun bila disetujui oleh Pimpinan Gereja, karena itu walau dia tidak mau menjadi anggota klerus dia menerima tahbisan diakon karena diwajibkan Hirarki dalam hal ini Sri Paus sendiri. Fransiskus juga tidak mau berkotbah di luar ijin dan kemauan para pastor paroki kendati umat sangat mengharapkannya.Dan hal yang mengejutkan adalah hormatnya kepada para imam kendati para imam itu berdosa dan mungkin kurang mencerminkan kekudusan yang semestinya. Dia berkata:”Kendati saya menemukan imam-imam malang di dunia ini, saya tetap mau menghormati mereka karena dari tangan mereka saya menerima Tubuh Tuhan Yang mahamulia”. Fransikus sangat menghormati para imam dan tidak melihat dosa atau kekurangan sang imam melainkan melihat Kristus yang diserahkan oleh sang imam melalui perayaaan ekaristi.
Kita mesti belajar menghidupi iman kita atas cara yang benar seperti Fransiskus dan Padre Pio berbuat.
 
3.      Maka, agaknya iInti dari renungan kita pada hari ini dalam berguru kepada Santo Fransikus dapat  dikemukan sebagai berikut:
 
a.       Mengembangkan sikap dan perilaku ikhlas dan tulus, jangan pernah kita memperalat orang-orang dengan dalih apapun, berpura-pura baik justru untuk keuntungan kita yang lebih besar. Kita belajar menjadi orang honest, eerlijk terhadap satu sama lain.
Kalau kita melayani, kita melayani dengan tulus dan ikhlas. Jangan pernah memaksakan pelayanan dan keyakinan kita kepada orang lain tetapi dengan ikhlas mengundang orang melihat yang baik yang kita lihat, memperjuangkan kebaikan yang kita perjuangan dan memuji Dia yang Esa dengan benar..
 
b.      Taat dan hormat kepada Gereja Kudus. Kita boleh berbeda pendapat dalam  banyak hal tetapi manakala sampai kepada perkara iman, kita taat dan hormat kepada Gereja Kudus. Fransiskus mau ditahbiskan menjadi diakon - walaupun sebenarnya dia tidak mau - justru karena ketaatan dan hormatnya kepada Hirarki dan Gereja Kudus. Padre Pio menanggung “penjara” karena ketaatannya kepada Pimpinan Kapusin dan kepada Pimpinan Gereja Katolik.
Hal yang sama mesti kita kembangkan dalam lingkungan dan paroki kita juga.
 
c.       Warisan Padre Pio: Sollievo della Sofferenza.
Membagikan kebaikan, kegembiraan dan persaudaraan kepada semakin banyak mungkin orang.
Beriman seperti Fransikus berarti mendahulukan orang lain atau Padre Pio yang hanya mau membela kepentingan orang yang memohonkan doanya.Meringankan penderitaan orang lain, mendahulukan orang lain dan terjauh dari tindakan menyulitkan dan menyakiti orang lain. Kiranya pada malam ini tidak ada orang yang merasa tersakiti tetapi kita dikuatkan untuk saling menawar duka satu sama lain.
Tuhan Memberkati Memudahkan perjalanan orang lain. Memberikan kepada yg miskin kehangatan dengan memberikan jubah yg dipakainya..
Jangan ada yg saling menyakiti, orang yg sakit hati disembuhkan, orang yg sakit di rumah atau di rumah sakit disembuhkan.
 
Demikianlah kita belajar hidup beriman dari Fransiskus Asisi dan demikianlah Nama Tuhan semakin dimuliakan dan jiwa kita diselamatkan.
Tuhan Memberkati.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar