Dear Para Sahabat Padre Pio,
berikut adalah kotbah Romo Paulinus Simbolon, OFMCap. di pembukaan Novena Santo Fransiskus Asisi dan Pesta Santo Pio 23 Sep 2013 di Gereja St. Fransiskus Asisi - Tebet.
Selamat membaca...
Ezra 1: 1 – 6 dan Luk 8: 16 - 18
1:2 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala
kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit.
Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak
di Yehuda.
1:3 Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya
menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di
Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di
Yerusalem.
1:6 Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka
dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan
pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan
dengan sukarela.
8:16
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan
atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas
kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat
cahayanya.
8:17 Sebab
tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada
sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
Ibu – bapa,
saudari dan saudara terkasih.
1.
Saya pernah
mempelajari bahwa berbedalah alasan orang untuk datang ke Novena dan Perayaan
Ekaristi pada hari Minggu.
Orang datang
ke Novena dengan alasan khusus yang lebih mempribadi sementara alasan pertama
pada hari minggu jawaban yang disajikan adalah pelaksanaan kewajiban mingguan
untuk merayakan ekaristi yang juga ditandaskan oleh Perintah Gereja.
Kita datang
pada malam ini dengan niat khusus dan biasanya Novena juga bercirikan
pembelajaran dan pendalaman kehidupan beriman dan karena itu kotbah yang
berlangsung selama 45 menit bukan sesuatu yang tak lajim.
Mungkin baik
melihat dan mencerimati alasan kita datang ke Novena ini pada malam ini dan
untuk ijinkanlah saya merumuskan tiga alasan yang dapat disempurnakan dan
dikaji lebih dalam oleh kita masing-masing.
Pertama, kita datang untuk merayakan dan mengeluti iman yang benar
sesuai dengan teladan Bapa Fransikus Asisi.Kita ingin mendapat ilham dari
praktek hidup dan iman Fransiskus Asisi untuk perjalanan hidup beriman kita.
Kedua, kita ingin belajar dari situasi konkrit kebersamaan kita.
Kita perlu saling memudahkan untuk semakin mendalami dan menikmati iman kita
pada Novena ini dan karenanya kita mestilah juga menjadi inspirasi bagi satu sama
lain.
Ketiga, kita ingin saling menguatkan dalam hidup kita sehari-hari.Untuk
kita perlu saling memberi semangat agar novena kita berlangsung lengkap dan
tidak bolong-bolong sedapat mungkin.
2.
Kita memulai
hari pertama Novena Santo Fransiskus Asisi, Pelindung Paroki kita di Asisi ini.
Panitia menetapkan bahwa tema Hari Pertama Novena: Santo Fransiskus, Teladan
Hidup Beriman Katolik.
Untuk bisa
menggabungkan tema dan bacaan-bacaan pada malam ini kita perlu mencermati tiga
hal sebelumnya dan untuk itu pertanyaan yang disebut di atas kiranya dapat
membantu kita: Mengapa kita datang pada malam ini?
2.1.
Pada hari
ini kita mendengar dua bacaan yang diantarai oleh masmur tanggapan. Mungkin
tidak dimaksudkan berkaitan satu sama lain, tetapi tetap dapat memberikan
inspirasi kepada kita. Inspirasi dari kedua bacaan ini adalah:
Pertama, bacaan pertama diambil
dari Kitab Ezra.Ezra adalah imam yang dipandang sebagai restorator dalam Bangsa
Yahudi.Dia ingin membaharui dan mengadakan restorasi bukan saja atas Bait Allah
tetapi juga dalam hal liturgi Yahudi.
Dalam perikope malam ini dapat menjelaskan
bahwa ada kalanya politik sangat berkaitan dengan agama; untuk mengamankan
tujuan politik agama diperhatikan tidak menjadi soal apakah agama itu merupakan
keyakinan penguasa atau tidak, yang penting membantu kepentingan sang penguasa.Koresh
bukan orang Israel dan juga tidak percaya kepada Allah orang Yahudi yakni
Adonai atau Elohim, tetapi dia menyerukan agar banyak orang mau membantu dengan
emas dan perak demi pembangunan Bait Allah.Dia mendorong agar orang-orang
Israel membangun Yerusalem dan utamanya Bait Allah di Yerusalam.
Pendekatan seperti mencerminkan
bahwa ada maunya.Dengan memberikan keamanan dan keleluasaan apalagi memudahkan
urusan agama rakyat pasti mendatangkan keuantungan bagi penguasa.Agama
digunakan untuk mengamankan kekuasaan.
Perikope ini memberikan tunjukan
kepada kita bahwa kita mesti bertindak ikhlas dan tulus.Kita memuliakan Allah
dan bukan karena ada maunya kita.
Hal yang sama itu diungkapkan
dalam Masmur Tanggapan malam ini bahwa tindakan kita dan upacara kita tidak
lain dan tidak bukan adalah Pujian semata bagi Tuhan Allah. Doa, kebaktian dan
permohonan kita kiranya tertuju kepada Kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa
dan di dalamnya termasuk jiwa kita sendiri.
Kedua inspirasi dari Injil.Bacaan
Injil memberikan kita pembelajaran yang samat penting bahwa kebaikan mestilah
menjadi milik umum dan tidak hanya merupakan milik dan kepentingan beberapa
orang saja.Kita boleh dipuji dan diacungi jempol, tetapi kita mesti ingat bahwa
kebaikan bagaikan cahaya lampu mestilah menjadi milik semua orang.
Cahaya lampu, pelita, lilin atau
bola listrik tidak pernah untuk dirinya sendiri melainkan bagi orang; orang
dimudahkan mencari arah dan jalan, orang dimudahkan mencari yang hilang dan
orang dimudahkan untuk saling mengenal dan melihat dengan lebih terang. Lampu
tidak pernah diletakkan di bawah meja lalu ditutupi melainkan ditempatkan di
tempat ketinggian agar semakin banyak orang yang terbantu!
Kebaikan dan kebahagiaan kita
kiranya tidak menjadi milik kita saja yang kita nikmati secara egois tetapi
untuk kalangan yang lebih luas.
2.2.
Pada malam ini
kita mulai novena Santo Fransiskus Asisi dan dengan yakin Panitia menetapkan
tema: Fransiskus teladan hidup beriman.
Kita dapat dan hendak belajar
banyak dari Santo Fransiskus dalam hal iman yakni beriman dengan ikhlas dan
tulus dan dalam ketaatan kepada Gereja Kudus.
Pertama, Fransiskus ingin tampil
sama di dalam dan di luar. Pada saat dia kurang sehat, para saudara menyarankan
agar pada bagian dalam jubahnya dijahitkan wool agar badan Fransiskus hangat.
Fransiskus hanya mau hal itu dilukan bila di bagian luar jubanya juga
dijahitkan tempelan wool yang sama – sama di dalam dan di luar.
Hal kedua yang lebih penting
adalah bahwa Fransiskus hanya melakukan kegiatan dan pelayanan apapun bila
disetujui oleh Pimpinan Gereja, karena itu walau dia tidak mau menjadi anggota
klerus dia menerima tahbisan diakon karena diwajibkan Hirarki dalam hal ini Sri
Paus sendiri. Fransiskus juga tidak mau berkotbah di luar ijin dan kemauan para
pastor paroki kendati umat sangat mengharapkannya.Dan hal yang mengejutkan
adalah hormatnya kepada para imam kendati para imam itu berdosa dan mungkin
kurang mencerminkan kekudusan yang semestinya. Dia berkata:”Kendati saya
menemukan imam-imam malang di dunia ini, saya tetap mau menghormati mereka
karena dari tangan mereka saya menerima Tubuh Tuhan Yang mahamulia”. Fransikus
sangat menghormati para imam dan tidak melihat dosa atau kekurangan sang imam
melainkan melihat Kristus yang diserahkan oleh sang imam melalui perayaaan
ekaristi.
Kita mesti belajar menghidupi
iman kita atas cara yang benar seperti Fransiskus dan Padre Pio berbuat.
3.
Maka,
agaknya iInti dari renungan kita pada hari ini dalam berguru kepada Santo
Fransikus dapat dikemukan sebagai
berikut:
a.
Mengembangkan
sikap dan perilaku ikhlas dan tulus, jangan pernah kita memperalat orang-orang
dengan dalih apapun, berpura-pura baik justru untuk keuntungan kita yang lebih
besar. Kita belajar menjadi orang honest, eerlijk terhadap satu sama lain.
Kalau kita melayani, kita
melayani dengan tulus dan ikhlas. Jangan pernah memaksakan pelayanan dan
keyakinan kita kepada orang lain tetapi dengan ikhlas mengundang orang melihat
yang baik yang kita lihat, memperjuangkan kebaikan yang kita perjuangan dan
memuji Dia yang Esa dengan benar..
b.
Taat dan
hormat kepada Gereja Kudus. Kita boleh berbeda pendapat dalam banyak hal tetapi manakala sampai kepada
perkara iman, kita taat dan hormat kepada Gereja Kudus. Fransiskus mau
ditahbiskan menjadi diakon - walaupun sebenarnya dia tidak mau - justru
karena ketaatan dan hormatnya kepada Hirarki dan Gereja Kudus. Padre Pio
menanggung “penjara” karena ketaatannya kepada Pimpinan Kapusin dan kepada
Pimpinan Gereja Katolik.
Hal yang sama mesti kita
kembangkan dalam lingkungan dan paroki kita juga.
c.
Warisan
Padre Pio: Sollievo della Sofferenza.
Membagikan kebaikan, kegembiraan
dan persaudaraan kepada semakin banyak mungkin orang.
Beriman
seperti Fransikus berarti mendahulukan orang lain atau Padre Pio yang hanya mau
membela kepentingan orang yang memohonkan doanya.Meringankan penderitaan orang
lain, mendahulukan orang lain dan terjauh dari tindakan menyulitkan dan
menyakiti orang lain. Kiranya pada malam ini tidak ada orang yang merasa
tersakiti tetapi kita dikuatkan untuk saling menawar duka satu sama lain.
Tuhan
Memberkati Memudahkan perjalanan orang lain. Memberikan kepada yg miskin
kehangatan dengan memberikan jubah yg dipakainya..
Jangan ada yg saling menyakiti, orang yg sakit hati disembuhkan,
orang yg sakit di rumah atau di rumah sakit disembuhkan.
Demikianlah kita belajar hidup beriman dari Fransiskus Asisi dan
demikianlah Nama Tuhan semakin dimuliakan dan jiwa kita diselamatkan.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar